BAB IV
PENERAPAN METODE IQRA’
DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN DI MI MUHAMMADIYAH KRANGGAN KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN
BANYUMAS
A. Penerapan
Metode
Iqra’ Dalam Pengembangan Kemampuan
Baca Al-Qur’an Di MI Muhammadiyah
Kranggan
Penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah
Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas dilaksanakan dalam tiga tahap
yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.[1]
1. Tahap
perencanaan
Dalam
setiap pekerjaan atau kegiatan akan lebih tertata dan tertib pelaksanaannya
apabila direncanakan dan dipersiapkan dengan baik sebelum dilaksanakan
dibandingkan dengan kegiatan yang dilaksanakan tanpa adanya persiapan atau
perencanaan.
Demikian
pula dalam pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.
Agar pelaksanaan metode ini diharapkan akan lebih tertib dan teratur sehingga
dapat mencapai tujuan yang telah diharapkan bersama, maka sebelum kegiatan ini
dilaksanakan MI Muhammadiyah Kranggan melaksanakan perencanaan terlebih dahulu dengan
jalan musyawarah yang dihadiri oleh unsur pengurus, komite, kepala dan seluruh
dewan guru MI Muhammadiyah Kranggan. Persiapan tersebut diadakan bersamaan
dengan rapat penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI
Muhammadiyah Kranggan pada setiap awal tahun
pelajaran. Dalam rapat tersebut setelah mengevaluasi seluruh kegiatan di
MI Muhammadiyah Kranggan pada tahun sebelumnya termasuk di dalamnya kegiatan penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an, kemudian pembahasan
dilanjutkan dengan merancang kegiatan pada tahun berikutnya termasuk pula
merancang rencana pelaksanaan kegiatan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan. Dalam merancang rencana
pelaksanaan kegiatan penerapan metode Iqra’ pengembangan kemampuan baca al-Qur’an
ini dibahas tentang ; waktu penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan
baca al-Qur’an, para petugas atau pengajar pengembangan kemampuan tersebut,
media yang akan digunakan dalam pengembangan kemampuan tersebut, target yang
harus dicapai, teknik evaluasi yang akan digunakan, rencana tindak lanjut dari
hasil evaluasi, dan biaya yang harus dikeluarkan dalam penerapan metode Iqra’ pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
Untuk
pembahasan tersebut MI Muhammadiyah memerlukan waktu dua hari. Hari pertama
digunakan untuk membahas konsep kegiatan yang akan dilaksanakan, dan hari kedua
digunakan untuk menyelesaikan konsep yang belum tuntas pada hari pertama dan
pembahasan biaya yang harus dikeluarkan guna pelaksanaan setiap kegiatan yang
telah diputuskan.[2]
Adapun
rencana yang telah dirumuskan dalam rapat awal tahun untuk kegiatan penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah
Kranggan tahun pelajaran 2013/2014 adalah :[3]
a) Waktu
pelaksanaan
Waktu yang direncanakan
guna pelaksanaan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI
Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas tahun 2013/2014
adalah setiap hari Senin sampai dengan hari Jum’at pada setiap pukul
06.30-07.00 WIB.
b) Pengajar
pengembangan kemampuan baca al-Qur’an
Pengajar pengembangan kemampuan
baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan adalah semua dewan guru MI
Muhammadiyah Kranggan.
c) Media
pengembangan kemampuan baca al-Qur’an yang digunakan
Untuk mempermudah penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an ini, maka akan
digunakan media pengembangan kemampuan berupa mushaf al-Qur’an dan buku Iqro’
jilid satu sampai dengan jilid enam. Pada buku Iqra’ ini dalam jilid satu
terdiri dari 36 halaman, sedangkan jilid dua sampai jilid enam terdiri dari 32
halaman. Mushaf al-Qur’an digunakan untuk mengajar siswa yang sudah cukup
pandai membaca al-Qur’an sedangkan bagi siswa yang belum pandai membaca
al-Qur’an digunakan buku Iqra’.
d) Target
materi baca al-Qur’an
Target yang
direncanakan dari kegiatan pengembangan kemampuan baca al-Qur’an dengan penerapan
metode Iqra’ ini adalah siswa-siswi MI Muhammadiyah Kranggan mampu membaca
al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai makhraj dan kaidah ilmu tajwid. Secara
lebih rinci setiap kelas memiliki target-target tertentu yaitu :
§ Kelas
I targetnya siswa mampu membaca huruf berkharakat fathah, kasrah, dhammah, dan menerapkan
panjang pendeknya bacaan dengan benar (lulus Iqra’ jilid tiga).
§ Kelas
II targetnya siswa mampu membaca lafadz dengan kharakat tanwin fathah, dhammah
dan kasrah, mampu membaca bacaan izdhar, dan mampu membaca bacaan qalqalah
dengan benar (lulus Iqra’ jilid empat).
§ Kelas
III targetnya siswa mampu membaca hukum al, izdgham, bacaan mad wajib muttashil
dan mad jaiz munfashil, berbagai bacaan waqaf, bacaan huruf bertasydid dan lam
jalalah (lulus Iqra’ jilid lima)
§ Kelas
IV targetnya siswa mampu membaca dengan menggunakan hukum bacaan ikhfa,
berbagai tanda dan bentuk waqafs serta memahami bacaan fawatihussuwar (lulus
Iqra’ jilid enam)
§ Kelas
V dan VI targetnya siswa mampu membaca al-Qur’an dengan lancar.
e) Teknik
penilaian
Teknik penilaian yang
digunakan dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an dengan penerapan metode
Iqra’ ini adalah dengan cara praktek membaca al-Qur’an sesuai dengan target
yang telah ditentukan pada masing-masing kelas di setiap akhir semester.
f) Tindak
lanjut
Tindak lanjut yang
dimaksudkan dalam evaluasi pengembangan kemampuan baca al-Qur’an dengan penerapan
metode Iqra’ ini adalah dengan mengidentifikasi setiap permasalahan yang timbul
atau menghambat kelancaran dan keberhasilan pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an dengan penerapan metode Iqra’ pada semester tersebut, untuk
diperbaiki pada pelaksanaan pengembangan kemampuan baca al-Qur’an dengan penerapan
metode Iqra’ di semester berikutnya. Permasalahan tersebut baik yang muncul
dari para pengajar, siswa, media, dan permasalahan-permasalahan lainnya.
g) Pembiayaan
kegiatan
Pembiyaan pelaksanaan pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an dengan penerapan metode Iqra’ digunkan untuk pengadaan
media pengembangan kemampuan dan kartu prestasi baca al-Qur’an pada siswa.
2. Tahap
pelaksanaan
Pelaksanaan
penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI
Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas dilaksanakan mulai
minggu kedua pada setiap awal tahun pelajaran. Tepatnya setelah selesai
pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah (MOS). Adapun gambaran penerapan metode
Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan ini
adalah sebagai berikut :[4]
a) Waktu
dan tempat pelaksanaan
Pelaksanaan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah
Kranggan adalah setiap hari Senin sampai dengan hari Jum’at. Hari Sabtu tidak
dilaksanakan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an
di MI Muhammadiyah Kranggan karena hari Sabtu digunakan untuk pelaksanaan senam
bersama pada waktu yang sama. Penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan dilaksanakan pada setiap
pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB. Dari pelaksanaan kegiatan pada
jam tersebut ada manfaat lain yang diperoleh madrasah, yaitu melatih guru dan
siswa untuk berlaku disiplin waktu. Dengan hal itu guru dan siswa terlatih
untuk datang di sekolah pada awal waktu, sehingga ketika bel masuk berbunyi
guru dan siswa sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Dan apabila
ada siswa yang kebetulan terlambat dan
tidak sempat mengikuti kegiatan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan, maka siswa tersebut
diharuskan mengikuti kegiatan pada siang harinya sewaktu istirahat atau selesai
pelajaran sebelum pulang.
Kegiatan penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan
dilaksanakan di masjid Nur Alhuda I Kranggan. Masjid ini merupakan masjid milik
yayasan Muhammadiyah Ranting Desa Kranggan. Masjid ini terletak berdampingan
dengan madrasah, sehingga dalam pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan tidak banyak mengalami
kesulitan dalam hal tempat kegiatan. Lebih-lebih kapasitas masjid ini mampu
menampung 150 orang jamaah, sedangkan siswa MI Muhammadiyah Kranggan hanya
berjumlah 80 siswa, sehingga setiap kegiatan termasuk penerapan metode Iqra’
dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an inipun dapat berjalan dengan baik.
b) Pengajar
penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI
Muhammadiyah Kranggan
Adapun
para pengajar penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan adalah :
Tabel
2
DAFTAR
PENGAJAR
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN
MI
MUHAMMADIYAH KRANGGAN[5]
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Keterangan
|
1
|
Jumroh,
S.Pd.I
|
Wali
Kelas VI
|
Wakil
Kepala MI
|
2
|
Maslikhatul.M,
S.Pd.I
|
Wali
Kelas II
|
Pengajar
Kelas II
|
3
|
Ana
Ariyanti, S.Pd.I
|
Wali
Kelas IV
|
Guru
Mapel Penjas
|
4
|
Suciningsih,
S.Pd.I
|
Wali
Kelas V
|
Bendahara
BOS
|
5
|
Ropingatun,
A.Ma
|
Wali
Kelas I
|
Pengajar
Kelas I
|
6
|
Masbuhin,
S.Pd.I
|
Wali
Kelas III
|
Pengajar
Kelas III
|
7
|
Sudarti,
A.Ma
|
Guru
Mapel
|
Bhs.Jawa-KeMuh
|
8
|
Fitri
Maslahatun
|
Guru
Mapel
|
Penjaskes
|
c) Media
dan teknik proses penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
Media
yang digunakan dalam penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan adalah dengan menggunakan mushaf
al-Qur’an dan buku Iqra’. Untuk mushaf al-Qur’an digunakan sebagai media pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an bagi siswa-siswi yang sudah mampu menguasai
bacaan-bacaan al-Qur’an. Media ini digunakan untuk memperlancar dan memperbagus
bacaan siswa. Sedangkan buku Iqra’ digunakan sebagai media pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an bagi siswa yang belum menguasai bacaan-bacaan al-Qur’an.
Media ini digunakan untuk mengenalkan pada siswa tentang bacaan-bacaan
al-Qur’an yang harus dikuasai siswa. Media ini terdiri dari enam jilid, dengan teknik
penerapan baca al-Qur’an yang telah didesain khusus secara praktis bagi siswa, untuk
jenjang perkembangan siswa dalam belajar membaca al-Qur’an berdasarkan tingkat
kemampuan siswa. Dalam perkembangannya, buku ini ada yang dijadikan dalam satu
bendel walaupun isinya tetap dalam tingkatan-tingkatan jilid.
d) Target
yang dicapai
Target
yang diinginkan oleh madrasah dalam pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan adalah siswa-siswi MI
Muhammadiyah Kranggan mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai
makhraj dan kaidah ilmu tajwid. Adapun target setiap kelas dari pelaksanaan penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah
Kranggan adalah :
Tabel
3
TARGET PENCAPAIAN HASIL
PENERAPAN
METODE IQRA’
DALAM
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
BACA
AL-QUR’AN DI MI MUHAMMADIYAH KRANGGAN[6]
No
|
Kelas
|
Target
|
Keterangan
|
1
|
I
|
Siswa
mampu membaca huruf berkharakat fathah, kasrah, dhammah, dan menerapkan
panjang pendeknya bacaan dengan benar (lulus Iqra’ jilid tiga).
|
Tidak
mengapa siswa membaca pelan asal benar.
|
2
|
II
|
Siswa
mampu membaca lafadz dengan kharakat tanwin fathah, dhammah dan kasrah, mampu
membaca bacaan izdhar, dan mampu membaca bacaan qalqalah dengan benar (lulus
Iqra’ jilid empat).
|
Tidak
mengapa siswa membaca pelan asal benar.
|
3
|
III
|
Siswa
mampu membaca hukum al, izdgham, bacaan mad wajib muttashil dan mad jaiz
munfashil, berbagai bacaan waqaf, bacaan huruf bertasydid dan lam jalalah
(lulus Iqra’ jilid lima)
|
Cara
membacanya masih boleh dipisah-pisah.
|
4
|
IV
|
Siswa
mampu membaca dengan menggunakan hukum bacaan ikhfa, berbagai tanda dan
bentuk waqafs serta memahami bacaan fawatihussuwar (lulus Iqra’ jilid enam)
|
Cara
membacanya harus mulai disambung.
|
5
|
V-VI
|
Siswa
mampu membaca al-Qur’an dengan lancar.
|
Membacanya
sudah lancar.
|
e) Teknik
evaluasi
Evaluasi
yang digunakan dalam menilai keberhasilan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan adalah dengan penilaian
praktek membaca lafadz atau bacaan-bacaan al-Qur’an yang diambil dari buku
Iqra’ maupun dari mushaf al-Qur’an. Yang dimaksud dengan praktek membaca di
sini adalah siswa membaca lafadz atau kalimat yang ditunjukkan guru tanpa
diberi tahu makhraj huruf-hurufnya atau hukum-hukum membacanya. Bagi siswa
pemula atau siswa yang belum menguasai bacaan-bacaan al-Qur’an dengan baik maka
bacaan yang digunakan untuk penilaian digunakan bacaan-bacaan yang terdapat
pada lembar EBTA yang terdapat dalam buku Iqra’, sesuai dengan tingkat
kemampuan masing-masing siswa. Tingkat kemampuan masing-masing siswa yang belum
menguasai bacaan-bacaan al-Qur’an dengan baik, dapat dilihat dari jumlah jilid
dalam buku Iqra’ yang telah dia kuasai. Sedangkan bagi siswa yang sudah cukup
menguasai bacaan-bacaan al-Qur’an dengan baik, maka bacaan yang digunakan untuk
penilaian adalah bacaan-bacaan yang terdapat dalam mushaf al-Qur’an sesuai
dengan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Kemampuan masing-masing siswa
yang sudah cukup menguasai bacaan-bacaan al-Qur’an dengan baik dapat dilihat
dari kemampuannya untuk menyelesaikan jumlah ayat yang sudah dia baca dengan
baik dan benar. Bagi siswa yang mampu membaca bacaan-bacaan al-Qur’an dengan
baik dan benar dalam proses penilaian tersebut, maka dia berhak untuk
melanjutkan ke jenjang berikutnya. Untuk siswa yang penilaiannya menggunakan buku
Iqra’ dia berhak melanjutkan ke buku Iqra’ jilid berikutnya, sedangkan siswa
yang penilaiannya menggunakan mushaf al-Qur’an dia berhak melanjutkan ke
ayat-ayat selanjutnya.
Waktu
pelaksanaan evaluasi dalam jadwal, adalah setiap akhir semester. Namun dalam
prakteknya guru dapat mengevaluasi siswa pada setiap akhir jilid pada buku
Iqra’ bagi siswa yang masih menggunakan buku Iqra’ dalam pengembangan kemampuan
baca al-Qur’an. Dan untuk siswa yang sudah menggunakan mushaf al-Qur’an dalam pengembangan
kemampuannya, setiap kali proses kegiatan pengembangan kemampuan baca al-Qur’an
guru dapat mengadakan evaluasi. Dan pada setiap akhir semester evaluasi akhir
tetap dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa dalam membaca
al-Qur’an dalam semester tersebut.
f) Tindak
lanjut
Tindak
lanjut di sini maksudnya perbaikan-perbaikan pelaksanaan penerapan metode Iqra’
dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
Setelah selesai pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan
baca al-Qur’an pada satu semester yang lalu, guru mengambil pelajaran dari
setiap permasalahan yang timbul dan menghambat keberhasilan pelaksanaan penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah
Kranggan, untuk diperbaiki pada pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di semester berikutnya.
3. Tahap
evaluasi
Tahap
evaluasi adalah serangkaian evaluasi yang dilaksanakan oleh MI Muhammadiyah
Kranggan dalam melaksanakan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan
baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan. Evalauasi ini diterapkan baik
kepada proses pengembangan kemampuannya, maupun tingkat keberhasilan dari
pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an
di MI Muhammadiyah Kranggan.
a) Evaluasi
terhadap proses penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
Pada semester satu
tahun pelajaran 2013/2014 penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan
baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan mengalami beberapa permasalahan dalam
proses pelaksanaannya yaitu :
·
Kehadiran guru kurang
disiplin, sehingga mengakibatkan banyaknya siswa yang tidak sempat membaca
Iqra’ atau al-Qur’an di pagi hari karena habis waktu untuk pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an.
·
Kehadiran siswa kurang
disiplin, sehingga mengakibatkan siswa tersebut tidak dapat membaca mengikuti penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an.
·
Terbatasnya media pengembangan
kemampuan yang tersedia, sehingga kadang terjadi saling pinjam diantara sesama
siswa, yang mengakibatkan kurang tertibnya proses palaksanaan penerapan metode
Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
·
Masih adanya beberapa
pengajar yang belum menguasai bacaan al-Qur’an, sehingga kadang terjadi
kesalahan dalam bacaan-bacaan yang dikuasai siswa.
b) Evaluasi
terhadap keberhasilan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan
Hasil dari evaluasi
tentang penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di
MI Muhammadiyah Kranggan yang telah dilaksanakan pada semester satu tahun
2013/2014 adalah :[7]
·
Masih terdapat beberapa
siswa yang belum mencapai target yang diinginkan madrasah, diantaranya masih
ada beberapa siswa kelas VI yang belum lulus dari jilid enam dalam belajar baca
al-Qur’an dari buku Iqra’. Hal dikarenakan kurangnya kedispilinan siswa dalam
mengikuti penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di
MI Muhammadiyah Kranggan.
·
Masih terdapat kurang
bagusnya bacaan siswa dalam membaca al-Qur’an karena belum pahamnya siswa tentang
bacaan yang dibacanya berkenaan dengan makhraj dan tajwidnya disebabkan oleh
kurangnya pemahaman guru dalam mengajar.
·
Masih kurangnya
kedisiplinan siswa dan guru dalam menerapkan kaidah-kaidah membaca al-Qur’an
yang baik dan benar.
Dari
beberapa permasalahan tersebut di atas maka MI Muhammadiyah Kranggan untuk
semester dua tahun pelajaran 2013/2014, akan melakukan tindak lanjut berupa :
a) Mengupayakan
pengadaan media pengembangan kemampuan yang lebih banyak untuk mencukupi
kekurangan yang ada.
b) Mengupayakan
pengadaan pelatihan baca al-Qur’an yang baik dan benar bagi guru.
c) Mendisiplinkan
kembali siswa dan guru dalam melaksanakan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan [8]
B. Proses
pelaksanaan dan keberhasilan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan
kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
Dalam
proses penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI
Muhammadiyah Kranggan dilaksanakan melalui beberapa kaidah atau langkah-langkah
pengembangan kemampuan sebagai berikut :[9]
1.
Bacaan langsung
Arti
dari bacaan langsung adalah siswa di dalam membaca bacaan-bacaan al-Qur’an
dalam proses pengembangan kemampuan tidak mengeja huruf-huruf maupun mengeja
kharakat-kharakatnya namun dibaca langsung pada bacaan yang dimaksudkan. Contoh
:
ﺏ langsung dibaca ba, siswa tidak mengeja ba fathah ba
ﺖ langsung dibaca ta, siswa tidak mengeja ta
fathah ta
ﺭ langsung
dibaca ri, siswa tidak mengeja ra kasrah ri
ﺱ langsung dibaca si,
siswa tidak mengeja sin kasrah si
ﻞ langsung dibaca lu,
siswa tidak mengeja lam dhamah lu
ﻚ langsung dibaca ku, siswa tidak mengeja kaf dhammah ku
ﺑﺍ langsung dibaca ban,
siswa tidak mengeja ba tanwin fathah ban
ﺏ langsung dibaca bin,
siswa tidak mengeja ba tanwin kasrah bin
ﺏ langsung dibaca bun,
siswa tidak mengeja ba tanwin dhammah bun
Dan
seterusnya.
2.
Cara belajar siswa
aktif
Cara
belajar siswa aktif maksudnya bahwa selama pengembangan kemampuan berlangsung
guru tidak banyak memberitahu tentang bunyi huruf dan bacaan yang harus dibaca
oleh siswa. Namun guru mengajarkan cara membacanya pada awalnya saja. Untuk
selanjutnya siswa yang secara aktif membaca bunyi huruf atau bacaan-bacaan tersebut,
guru hanya memantau saja. Apabila sewaktu-waktu siswa keliru dalam membacanya
guru hanya mengingatkan huruf atau bacaan yang salah saja. Hal itupun dilakukan
apabila terpaksa. Arti terpaksa adalah bila siswa sudah diam karena tidak bisa
membaca huruf atau bacaan yang harus dia baca saat pengembangan kemampuan, guru
tidak serta merta menunjukkan bunyi huruf atau bacaan tersebut, namun guru
membiarkan sementara waktu untuk memberi waktu berfikir kepada siswa untuk
mengingat kembali bunyi huruf atau bacaan tersebut. Apabila setelah ditunggu
siswa tetap diam karena tidak bisa membacanya, maka guru baru memberitahu bunyi
huruf atau bacaan tersebut. Lebih-lebih bagi siswa yang sudah menggunakan
al-Qur’an sebagai media belajarnya, maka guru hanya tinggal memantau bacaan
siswa dari awal sampai siswa selesai membacanya. Guru memberitahukan bacaan
yang salah untuk diulangi atau dibenarkan sewaktu siswa sudah mulai membacanya,
tidak mengajarkan bacaan tersebut di awal belajar. Hal itupun dilakukan apabila
terpaksa, bila kekeliruan bacaan itu masih bisa ditolerir, maka guru tidak perlu
menghentikan bacaan siswa, namun diberitahu setelah selesai membaca tentang
kekeliruan bacaan tersebut. Dan setelah selesai satu halaman, huruf atau bacaan
yang keliru tadi diulang kembali guna memberikan penguatan kepada siswa tentang
huruf atau bacaan yang benar.
3.
Prifat
Prifat
maksudnya setiap satu siswa dibimbing oleh satu guru. Dengan tahap seperti ini
diharapkan siswa akan lebih terpantau oleh guru.
4.
Modul
Maksud
kaidah modul adalah, bahwa pengembangan kemampuannya berjenjang dari yang mudah
sampai kepada materi yang relatif sulit. Artinya setiap jenjang dibuat satu
paket buku.
5.
Praktis
Artinya
pengembangan kemampuannya dibuat mudah tidak rumit. Yaitu siswa tidak dibebani
berbagai istilah-istilah yang memperlambat proses pengembangan kemampuan baca
al-Qur’an. Siswa tidak harus menghafalkan istilah fathah, kasrah, dhammah dan
istilah-istilah lain dalam bacaan al-Qur’an.
6.
Sistematis
Maksudnya
antara modul yang satu dengan modul yang lain saling ada keterkaitan materi,
sehingga ketika siswa mempelajari modul yang satu dia akan mengingat materi
pada modul sebelumnya.
7.
Komunikatif
Komunikatif
artinya dalam proses berlangsungnya pengembangan kemampuan baca al-Qur’an
antara siswa dan guru terus ada hubungan komunikasi. Contohnya kalau siswa
dapat membaca bunyi huruf atau bacaan dengan baik dan benar, guru memberi
komentar misalnya “bagus”, “terus”, “pinter”, “cakep” dan lain sebagainya.
Sedangkan bila siswa keliru membaca diingatkan misalnya dengan ucapan “eeh”,
“stop”, “keliru” dan lain sebagainya.
8.
Fleksibel
Flesksibel
maksudnya pada setiap halaman tidak harus seluruh bacaan dibaca oleh siswa.
Namun bila siswa sudah pandai membaca dengan lancar dan benar, dia boleh
membaca bacaan pada halaman tersebut dengan berselang-seling. Namun bagi siswa
yang telah mampu menggunakan media al-Qur’an, membacanya tidak boleh
selang-seling namun harus utuh seluruh lafadz dalam ayat tersebut harus dibaca.
Dari
proses penerapan metode Iqra’ yang telah dilaksanakan oleh MI Muhammadiyah
Kranggan sebagaimana yang telah diuraikan di atas, telah menghasilkan
pencapaian target sebagaimana yang direncanakan dalam pengembangan kemampuan
baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan. Sedangkan keberhasilan dari penerapan
metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah
Kranggan tersebut adalah seperti digambarkan dalam tebel berikut ini :
Tabel
4
DAFTAR
PRESTASI
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN
SISWA
KELAS SATU SEMESTER SATU
TAHUN
2013/2014[10]
No
|
Nama
Siswa
|
Prestasi
|
Keterangan
|
1
|
Azhar Maulana
|
Iqra’
Jilid 2
|
Halaman
24
|
2
|
Binaa Ulil Absoro
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman
22
|
3
|
Dita Leni Chandra
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman
10
|
4
|
Irna Amanda
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman
30
|
5
|
Khoirur Rizki
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman
10
|
6
|
Makin Mulia
Putri W
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman
12
|
7
|
Nafilati Zahra
Harfa
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman
20
|
8
|
Noval Syarif
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman
5
|
9
|
Rafli Saputra
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman
6
|
10
|
Randi Fajar
Fatulloh
|
Iqra’
Jilid 1
|
Halaman
18
|
11
|
Rizqi
Fatimaturrasya
|
Iqra’
Jilid 2
|
Halaman
31
|
12
|
Sabrina
Prihatin
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman
9
|
13
|
Sally Ifatun
Nafila
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman
10
|
14
|
Tiar Sabilla
Rahma
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman
17
|
15
|
Zahrinausyiqazaina
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman
25
|
Tabel
5
DAFTAR
PRESTASI
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN
SISWA
KELAS DUA SEMESTER SATU
TAHUN
2013/2014
No
|
Nama
Siswa
|
Prestasi
|
Keterangan
|
1
|
Amri Abdillah
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 3
|
2
|
Anisa Hafsyah. S
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 27
|
3
|
Arien Faradilah
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman 20
|
4
|
Cahya Rahma. A
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 8
|
5
|
Dimas Albukhori
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman 27
|
6
|
Hafiza Yuna. P
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 20
|
7
|
Ihda Mufarida
|
Al-Qur’an
|
Surat 3 ayt 13
|
8
|
Ihya Mamluk. N
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman 23
|
9
|
Keisha Gendis L
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman 31
|
10
|
Lyla Syifa. L
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 247
|
11
|
M Syahrul Maulana
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 17
|
12
|
Melin Mutia. N
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman 6
|
13
|
Zahwa Aulia. I
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman 3
|
14
|
Rakha Harya. A
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman 17
|
15
|
Rohmat
|
Iqra’
Jilid 3
|
Halaman 22
|
16
|
Silfia Salasifa
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 25
|
17
|
Syafi Sadza. A
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 30
|
18
|
Trilania Nahda
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman 11
|
19
|
Zayyini Mukarobah. M
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 24
|
20
|
Arya Gilli Biantu
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman 29
|
Tabel
6
DAFTAR
PRESTASI
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN
SISWA
KELAS TIGA SEMESTER SATU
TAHUN
2013/2014
No
|
Nama
Siswa
|
Prestasi
|
Keterangan
|
1
|
Randika Alreno Putra
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman 24
|
2
|
Alya Zafa. R
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 30
|
3
|
Atya Yumnal. U
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 21
|
4
|
Avandy Vingki
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman 24
|
5
|
Dava Halqi. S
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman 20
|
6
|
Fajar Fadilah
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 19
|
7
|
Imroatun Najiah
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 32
|
8
|
Khaerani Suci. L
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 5
|
9
|
Ramadhani
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman 12
|
10
|
Salma Nabila
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 90
|
11
|
Taurin Cahya Kusuma
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 18
|
Tabel
7
DAFTAR
PRESTASI
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN
SISWA
KELAS EMPAT SEMESTER SATU
TAHUN
2013/2014
No
|
Nama
Siswa
|
Prestasi
|
Keterangan
|
1
|
Abil
Abdul Hakim
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 222
|
2
|
Giyong
Pangestu
|
Iqra’
Jilid 4
|
Halaman 27
|
3
|
Dwi
Nur Fadiah
|
Al-Qur’an
|
Surat 6 ayt 91
|
4
|
Ersa
Febrio
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 48
|
5
|
Fadhil
M Kamal
|
Al-Qur’an
|
Surat 3 ayt 41
|
6
|
Fathu
Fadilah
|
Al-Qur’an
|
Surat 3 ayt 30
|
7
|
Kaffah
Widana
|
Al-Qur’an
|
Surat 3 ayt 121
|
8
|
Marselia
Hanan Agatha
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 71
|
9
|
Rafly
Satria Ramadhan
|
Iqra’
Jilid 5
|
Halaman 24
|
10
|
Sufian
Ragil Saputra
|
Al-Qur’an
|
Surat 4 ayt 100
|
11
|
Zulfa
Karimah
|
Al-Qur’an
|
Surat 17 ayt 30
|
Tabel
8
DAFTAR
PRESTASI
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN
SISWA
KELAS LIMA SEMESTER SATU
TAHUN
2013/2014
No
|
Nama
Siswa
|
Prestasi
|
Keterangan
|
1
|
Aditiya Joe Andaru
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 105
|
2
|
Ahmad Farras Zidan
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 14
|
3
|
Eka Mutia Chandra
|
Al-Qur’an
|
Surat 6 ayt 12
|
4
|
Fediva Zulkhikmah
|
Al-Qur’an
|
Surat 6 ayt 35
|
5
|
M Nauval Haddad HB
|
Iqra’
jilid 6
|
Halaman 31
|
6
|
Nur Fattah
|
Al-Qur’an
|
Surat 3 ayt 61
|
7
|
Reo Desi Priambudi
|
Al-Qur’an
|
Surat 4 ayt 71
|
8
|
Syahrani Aulia Putri
|
Al-Qur’an
|
Surat 5 ayt 52
|
Tabel
9
DAFTAR
PRESTASI
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BACA AL-QUR’AN
SISWA
KELAS ENAM SEMESTER SATU
TAHUN
2013/2014
No
|
Nama
Siswa
|
Prestasi
|
Keterangan
|
1
|
Aji Saputro
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 29
|
2
|
Annisa Rizqiana
|
Al-Qur’an
|
Surat 2 ayt 105
|
3
|
Lulu Lathifah
|
Al-Qur’an
|
Surat 21 ayt 53
|
4
|
Nurul Jannah
|
Al-Qur’an
|
Surat 18 ayt 48
|
5
|
Rahul Gunawan
|
Al-Qur’an
|
Surat 5 ayt 100
|
6
|
Resza Catur Prakoso
|
Al-Qur’an
|
Surat 10 ayt 7
|
7
|
Teguh Bagus Ilhami
|
Al-Qur’an
|
Surat 19 ayt 37
|
8
|
Titis Segi Martin
|
Al-Qur’an
|
Surat 7 ayt 20
|
9
|
Tsanita Brilliana
|
Al-Qur’an
|
Surat 7 ayt 45
|
10
|
Yoga Solehuda
|
Al-Qur’an
|
Surat 5 ayt 81
|
11
|
Riyangjili Panuntun
|
Iqra’
Jilid 6
|
Halaman 18
|
12
|
Muhamad Bintang. M
|
Al-Qur’an
|
Surat 6 ayt 35
|
13
|
Retno
Ayu Sagita
|
Al-Qur’an
|
Surat
4 ayt 19
|
14
|
Sofia Asti Wahidah
|
Al-Qur’an
|
Surat
3 ayt 104
|
C. Faktor
Pendukung Dan Penghambat
a. Faktor
pendukung
Dari
pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an
di MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas ada beberapa
faktor pendukung yang menyebabkan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
menghasilkan prestasi baca al-Qur’an yang cukup bagus di kalangan siswa MI
Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Beberapa faktor
pendukung tersebut adalah :
1. Adanya
perencanaan yang matang pada setiap awal tahun pelajaran untuk melaksanakan penerapan
metode Iqra’ baca al-Qur’an tersebut.
2. Tersedianya
media pengembangan kemampuan yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut.
3. Sikap
ulet yang dimiliki oleh guru dan siswa MI Muhammadiyah Kranggan dalam
melaksanakan metode tersebut.
4. Evaluasi
rutin setiap akhir semester yang dilakukan madrasah dalam hal ini oleh
penanggungjawab pelaksanaan metode tersebut.
5. Adanya
dukungan dari wali siswa, sehingga menambah semangat bagi guru dan siswa untuk
melaksanakan metode tersebut.
b. Faktor
penghambat
Adapun
faktor penghambat dari penerapan metode Iqra’ baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah
Kranggan adalah :
1. Kurang
fariatifnya media yang tersedia dalam pelaksanaan penerapan metode Iqra’ baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
2. Belum
adanya reword dan panisme yang diterapkan kepada guru, sehingga kadang masih
terjadi adanya guru yang kurang disiplin dalam melaksanakan penerapan metode
Iqra’ baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
3.
Masih kurangnya
pendanaan yang disediakan guna pelaksanaan penerapan metode Iqra’ baca
al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan sehingga terkadang terjadi keterlambatan pengadaan
sarana yang diperlukan seperti media pengembangan kemampuannya ataupun kartu
prestasi siswa.
[1] Hasil
wawancara tanggal 30 Nopember 2013 dengan bapak Masbuhin, S.Pd.I selaku penanggung
jawab kegiatan
[2] Hasil
wawancara tanggal 5 Desember 2013 dengan bapak Masbuhin, S.Pd.I selaku penanggung
jawab kegiatan
[4] Hasil
wawancara tanggal 5 Desember 2013 dengan bapak Masbuhin, S.Pd.I selaku penanggung
jawab kegiatan
[7] Dokumen
hasil rapat evaluasi pengembangan kemampuan baca al-Qur’an MIM Kranggan tahun
pelajaran 2013/2014
[8] Hasil
wawancara tanggal 6 Desember 2013 dengan bapak Masbuhin, S.Pd.I selaku penanggung
jawab kegiatan
[10] Hasil
pengamatan dokumen daftar prestasi pengembangan kemampuan al-Qur’an tanggal 9
Desember 2013 dan pengamatan guru mengajar