Ahmad Munthahar-Skripsi Bab III : Metode Iqra'




BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan peneliti tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pendangan dari sumber data bukan pandangan peneliti.
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama. Metode ini disebut juga metode artistik, karena proses penelitiannya lebih bersifat seni (kurang terpola).
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode peneltian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Penelitiannya dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah  yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti, dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.
Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk menjadi instrumen maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisai, tetapi lebih menekankan pada makna.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Sebagai lawannya adalah eksperimen yaitu peneliti adalah sebagai instrumen kunci.[1]
Dan metode penelitian kualitatif inilah metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk melaksanakan penelitian tentang penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Sehingga penulis mengadakan penelitian berdasarkan pada kondisi obyek yang alamiah, yatiu kondisi apa adanya di MI Muhammadiyah Kranggan. Penulis tidak mengadakan perubahan pada kondisi data yang telah ada pada obyek penelitian.

B.     Tempat dan Waktu Penelitian
a.      Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di MI Muhammadiyah Kranggan, dengan Profil sebagai berikut :
1.    Letak Geografis
 MI Muhammadiyah Kranggan merupakan lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Kementerian Agama, yenag terletak di jalan Raya Kranggan -  Krajan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Tepatnya di RT 01 RW I. Letak MI Muhammadiyah Kranggan cukup strategis karena terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk, yang memungkinkan terjadinya kontrol dari masyarakat tentang pelakasanaan pendidikan di lembaga tersebut. Dengan adanya kontrol tersebut diharapkan MI Muhammadiyah Kranggan lebih berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pendidikan, karena hasil dari pendidikan tersebut akan dapat segera ternilai oleh masyarakat sekitar.
2.    Sejarah Singkat Berdirinya MI Muhammadiyah
Yayasan / Penyelenggara MI Muhammadiyah Kranggan adalah Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kranggan yang beralamat di desa Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.
MI Muhammadiyah dibangun sejak 1971 di atas tanah seluas 592 M², dan secara resmi beroperasi pada tahun 1971, dengan luas bangunan 40 x 35 m. [2]
3.    Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan alat untuk melaksanakan tugas yang menjadi kewajiban secara maksimal untuk mencapai suatu tujuan, karena sesungguhnya kepala madrasah, guru, adalah aparatur bangunan di bidang pendidikan. Demikian halnya dengan MI Muhammadiyah Kranggan juga memiliki struktur organisasi, yang dalam hal ini sebagai pimpinannya di pegang oleh  Ahmad Munthahar,A.Ma., yang dibantu oleh Jumroh A,Ma., sebagai wakil kepala Madrasah.
4.    Jumlah Siswa
Siswa dalam hal ini berkedudukan sebagai peserta didik yang berada di bawah bimbingan madrasah. Kebanyakan siswa MI Muhammadiyah Kranggan berasal dari desa kranggan, dan secara keseluruhan beragama Islam. Jumlah siswa MI Muhammadiyah Kranggan antara lain :

Tabel 1
Jumlah siswa MI Muhammadiyah Kranggan
Tahun Pelajaran 2013/2014[3]
NO
KELAS
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
I
6
9
15
2
II
8
12
20
3
III
3
8
11
4
IV
8
3
11
5
V
4
4
8
6
VI
7
7
14
JUMLAH
36
43
79

5.    Sarana Dan Prasarana
Untuk mendukung keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar di MI Muhammadiyah Kranggan tidak hanya terletak pada profesionalisme yang dimulai dari guru, diperlukan juga adanya sarana dan prasarana atau fasilitas.. Sehingga situasi penyelenggara pendidikan dapat berjalan secara baik dan teratur sesuai dengan tujuan pendidikan.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki MI Muhammadiyah Kranggan antara lain [4]:

No
Sarana/ Prasarana
Jumlah Keadaan
Ket
Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
Jumlah
1
Ruang Kelas
6
-
-
6

2
Ruang Kepala
1
-
-
1

3
Ruang Guru
1
-
-
1

4
Ruang WC
2
1
-
3

5
Mesin Tik
-
1
-
1

6
Komputer
1
1
2
4

7
Printer
1
1
1
3

8
Peraga IPA
1
4
1
6

9
Peraga Olahraga
2
2
1
5

10
Peraga IPS
3
3
2
8



b.      Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yanag penulis laksanakan di MI Muhammadiyah Kranggan adalah dimulai tanggal 15 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013.

C.    Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada natural setting atau kondisi yang alamiah tanpa ada rekayasa dari peneliti, sumber data menggunakan data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data bukan lewat orang lain atau lewat dokumen, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi.[5]
Dari pengertian di atas, maka penulis mengambil sumber data dari lokasi penelitian berupa :
a.       Guru Pengajar Baca al-Qur’an
Guru pengajar baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan adalah masing-masing wali kelas di MI Muhammadiyah Kranggan. Namun sebagai penanggungjawab dari pembelajaran ini adalah Masbuhin, S.Pd.I.
b.      Siswa
Siswa MI Muhammadiyah Kranggan dari kelas satu sampai dengan kelas enam adalah obyek pembelajaran baca al-Qur’an. Sehingga dari mereka kita dapat menggali informasi tentang pelaksanaan pembelajaran baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan.
c.       Kepala MI Muhammadiyah Kranggan
Dari Kepala Madrasah diperoleh informasi tentang gambaran umum Madrasah dan hal-hal lain terkait dengan kondisi MI Muhammadiyah Kranggan.

D.    Fokus Penelitian
Fokus adalah batasan masalah dalam penelitian kualitatif, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih dalam tahap permukaan tentang situasi sosial. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus penelitian. Ada empat alternatif untuk menentukan fokus yaitu :
1.      Menetapkan fokus pada permasalahan yang ditetapkan oleh informan.
2.      Menetapkan fokus pada domain-domain tertentu organizing domain.
3.      Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek.
4.      Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada.[6]
Dari teori di atas, penulis mengambil penetapan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada yaitu teori tentang pengembangan kemampuan. Dalam hal ini pengembangan kemampuan baca al-Qur’an. Yaitu pengembangan kemampuan baca al-Qur’an siswa-siswi MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Jadi fokus penelitian yang dilakukan penulis adalah teantang penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.

E.     Teknik Pengumpulan Data
a.      Pengertian Teknik
Teknik artinya cara.[7] Maksudnya cara yanag akan dilakukan oleh penulis guna mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian tentang penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.
b.      Kegunaan Teknik
Teknik dalam suatu penelitian digunakan guna mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penggalian data-data tentang penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.
c.       Cara Kerja Teknik
Untuk menggali data-data pokok dan data penunjang dari permasalahan di atas, maka penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data seperti yang tersebut di bawah ini :
1) Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarakan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidak tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam peneltian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi dan wawancara. Dalam prakteknya kedua metode tersebut dapat digunakan secara bersama-sama, artinya sambil wawancara juga melakukan observasi atau sebaliknya.
2) Observasi
Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Ada tiga macam observasi yaitu :
a.    Observasi partisipatif.
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
b.    Observasi terus terang atau tersamar.
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar adalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan denga terus terang, maka peneliti tidak akan diizinkan untuk melakukan observasi.
c.    Observasi tak berstruktur.
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas.
3) Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritara-ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yag dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
4) Triangulasi
Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.[8]
Dari keempat teknik pengumpulan data di atas, penulis gunakan seluruhnya untuk menggali informasi baik dari wakil kepala madrasah selaku wakil kepala bagian kurikulum dan kesiswaan, dari guru penanggungjawab pelaksanaan penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan, dari siswa MIM Kranggan maupun pengkajian terhadap dokumen-dokumen madrasah yang berkenaan dengan pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan. Selanjutnya dari berbagai informasi yang didapatkan tersebut, penulis gunakan sebagai data pendukung guna memaparkan tentang penerapan metode Iqra’ dalam pengembangan kemampuan baca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.
F.     Uji Keabsahan Data
Uji kebasahan data dalam penelitian, sering hanya pada uji validitas dan reabilitas.Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid. Validiatas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Reabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik atau kuantitaif suatu dat dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh karena itu bila terdapat sepuluh peneliti dengan latar belakang yang berbeda meneliti pada obyek yang sama akan mendapatkan sepuluh temuan dan semuanya dinyatakan valid, kalau apa yang ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam obyek yang sama peneliti yang berlatar belakang pendidikan akan menemukan data yang berbeda dengan peneliti yang berlatar belakang manajemen, antropologi dan sebagainya. Menurut penelitian kualitatif, suatu relaita itu bersifat majemuk atau ganda, dinamis atau selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, traingulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan membercheck.
a)        Perpanjangan pengamatan
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih diangap orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan kembali yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
b)        Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiawa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
c)        Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas mengumpulkan data.
d)       Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia atau gambaran suatau keadaan perlu didukung oleh foto-foto.
e)        Mengadakan membercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peniliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang dietemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin krdibel atau dipercaya. Tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaan tajam, maka peneliti harus merubah temuannya dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperolah dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.[9]

G.    Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam atau triangulasi dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis, data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisi data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang “grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data  lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Langkah atau teknik dalam menganalisis data adalah dengan melakukan reduksi data, menyajikan data dan memverivikasi data.[10]



[1] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, cv, 2011), Cet.12  hlm. 6-9
[2] Dokumen Piagam Madrasah
[3] Dokumen jumlah siswa MIM Kranggan
[4] Dokumen sarana pra sarana MIM Kranggan
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, cv, 2011), Cet.12  hlm. 225
[6] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, cv, 2011), Cet.12  hlm. 207-209
[7] Tim Penyusun KMB, Kamus Besar Bahasa Indonesia Bergambar, (Jakarta:Pacu Minat Baca, 20008), hlm. 752
[8] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, cv, 2011), Cet.12  hlm. 222-241
[9] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, cv, 2011), Cet.12  hlm. 269-277
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, cv, 2011), Cet.12  hlm. 245-252
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home